Jumat, 31 Maret 2017

NIKMATI SEGALA PROSES

Bulan Maret kemaren lagi seneng-senengnya nonton beraneka ragam film. Mulai dari film luar negeri sampai film asli negeri sendiri. Dan diantara semua Film yang gue tonton, film paling berkesan adalah... maybe 3 Srikandi. Jangan tanya gue kenapa berkesan, karena gue aja nggak tau jawabannya sampai sekarang. Masih ada sekitar 3 atau 4 film yang belom gue tonton padahal ini udah bulan April. Yang dimana bulan April ini adalah "bulan Buku" bagi gue pribadi. Soalnya kan bulan Maret kemaren udah menonton banyak sekali film sementara buku-buku di rak-rak gramedia menunggu untuk dipungut. Jadi sekarang gue bakalan fokus ke buku. OK.

Banyak hal yang gue lakuin belakangan ini, entah kenapa sekarang gue kadang-kadang menyibukkan diri untuk mencari hal-hal positif yang bisa membawa keuntungan buat diri gue sendiri dan orang lain juga. Yang sekarang lagi musim musim banyaknya tugas yang menunggu untuk dikerjakan, kalian bisa cicil mulai dari sekarang. Menurut gue jalani aja, jangan dibuat setress toh ntar juga bakalan selesai kalau kalian kerjakan sedikit demi sedikit. Patenkan niat dan jangan berekspetasi terlalu tinggi. Nikmati semua prosesnya, kalau otak kalian udah stuck cobalah refresing jangan terlalu ditekan. Refresing bisa dengan baca buku, nonton film atau kalian bisa joging joging gitu, nikmati udara luar biar nggak sumpek sama tugas.

Intinya jalani aja dulu apa yang sekarang kalian lakuin. Fokus sama yang didepan, bermimpi dan berkhayal maupun berangan-angan boleh. Nah, kalo kalian udah punya mimpi, kalian usaha tapi jangan berekspetasi terlalu tinggi aja sih. Karena dulu gue juga ngelakuin sesuatu dengan sangat amat serius tanpa memperdulikan sekitar gue, dan gue juga udah berekspetasi terlalu tinggi nah akhirnya malah kadang apa yang kita ingin gitu nggak tercapai dan nggak sesuai dengan apa yang kita mau.

Sekarang ini, gue berusaha menikmati proses, malahan gue belom punya gambaran gimana kedepannya, gue mau kemana, ngapain, jadi apa. Gue belom tau. Gue pengennya itu semua jadi kejutan. Gue nikmati prosesnya tanpa terlalu tinggi berekspetasi, perkara hasil? Liat aja kedepannya. Karena kita nggak tau kan? kedepannya kita bakalan gimana, mau jadi apa? karena itu semua udah diatur. Manusia boleh berencana, tapi tetap Tuhan yang menentukan. Sama kalo ditanya ""Kedepannya mau gimana? Mau jadi Apa? Kuliahnya mau dimana? Jurusan apa?" Ya kan gue nggak tau. Masa depan nggak bisa gue gadang gadang. Karena semuanya masih samar belom pasti. Jadi lebih baik jangan umbar-umbar, karena kalau udah terlanjur diumbar-umbar malah nggak kesampean jadi sakit sendiri lo. Tapi disamping itu gue, kita, lo semua harus tetap berusaha, setidaknya ntar kalo lo nggak berhasil menjadi apa yang lo pengen, lo pernah belajar untuk mewujudkan itu, lo pernah menikmati segala prosesnya, walau hasil itu bukan dari apa yang lo pengen.

Oh iya, tetep jadi diri lo sendiri. Fokus ke lo pribadi. Jangan terlalu banyak denger omongan orang. Karena ini semua lo yang ngejalanin pribadi bukan orang lain. Hidup kita nggak harus selalu sama dengan orang lain. Lo punya jalan hidup sendiri, begitupun gue. Jadi jangan membanding-bandingkan dengan orang lain, ntar malah gimana gitu. tetep kuat, berpendirian teguh, jangan mudah dihancurleburkan.


Senin, 27 Maret 2017

YANG BUAT MOOD HANCUR

Malam gaess. Karena waktu gue nulis ini malam hari, jadi selamat malam.

Berhubung belakangan ini mood gue lagi terombang-ambing alias suka berubah-ubah. Yang paginya senang, ceria, bahagia, hati berbunga-bunga setelah beberapa jam bisa aja mood gue jadi nggak enak mungkin gara-gara nge-denger atau nge-rasain hal-hal yang membuat hati gue agak sedikit tersinggung atau gimana gitu.

Disini, di lingkungan sosial dimana manusia harusnya saling mengenal antar manusia lain, saling menghormati dan menghargai sesama manusia. Mau orang itu lebih muda, lebih tua atau apapun mereka yang muda maupun yang tua juga punya yang namanya hati. Makanya hati-hati sama hati manusia, lo nggak akan bisa nebak itu hati sedang senang sedang sedih karena dari sisi luar dia mungkin menunjukkan sikap baik-baik.

Juga hati-hati sama lisanmu itu sayang. Kalau mau mengeluarkan kata-kata mbok yo disaring dulu. Apalagi kata-katanya kasar. Kok ya mau ngatain orang pakai kata-kata sekasar itu. Nggak takut hati orang itu tersakiti ya. Tapi siapa yang nggak sakit sih dikatain dengan kata-kata sekasar itu di depan muka sendiri lo. Terus dengan bangganya, besok dan seterusnya lo ngulangin lagi. Nggak sadar ya? Perlu disadarin? Bukan nggak mau nyadarin sih, cuma tunggu sadar diri aja. Ntar kalo kita ngomong atau ngasih tau dikata baper dan sok sok. Terussss, kata wong tuo iku, percuma kamu juara disekolah, kalau moralmu di lingkungan nggak sebagus nilai pelajaranmu.

Sekali lagi ya, jangan suka ngomong kayak gitu didepan orangnya langsung apalagi didepan mukanya. Omaigatt, mungkin maksud lo itu bercanda, tapi manusia punya hati yang nggak sebercanda itu buat dipermainkan. Karena kita pun tau, gue pun tau, mana yang bercandaana yang benaran. Sakit lo, yang tadinya mood lo bagus malah jadi ancur lebur gara-gara kata-kata sedikit saja namun nyelekitnya minta ampunnnnn...


Gue cerita disini, karena nggak ada yang baca. Wkwkwkwkw. Karena gue nggak bisa cerita ke sembarang orang. Ntar dikira gue baper atau apalah gitu. Males. Mereka ngira ntar becanda. Manusia kadang gak tau kapan ada di fase yang serius atau bercanda.

Pikirkan juga efek buat kedepannya. Emang orang yang lo sakitin hatinya nggak serta merta mencak-mencak marah-marah di depan lo lo. Mereka cuma bisa mendem doang, karena apa yang udah lo lo lakuin itu keterlaluan. Sangat keterlaluan. Mungkin dia diam karena dia paham, hukum alam masih berlaku.

Zzzzz